Tuesday, November 4, 2014

Belum Pernah ke Perpustakaan!?


“…aku bilang ke mereka mau ke Pusda,” jelas seorang sahabat kepada kawannya. “Hah, Pusda? Itu di mana?” jawab kawan sahabatku. Kira-kira inilah percakapan singkat yang membuka perjalanan sahabatku bersamaku ke Pusda.

Sebelum kita menukik lebih tajam, terlebih dahulu kita pahami, apa itu sebenarnya Pusda? Kami, warga Lampung atau kalau terlalu general, penulis ralat, kami pelajar Lampung biasa menyebut Perpustakaan Daerah dengan akronimnya, yaitu Pusda. Jadi, Pusda itu adalah singkatan dari Perpustakaan Daerah.

Tapi, tulisan ini bukan sedang bercerita tentang Pusda. Hmmm, boleh dibilang ini tulisan pembuka. Tulisan selanjutnya baru kita akan mengupas tema My Public Library.

Kita kembali ke percakapan singkat tadi ya. Nah percakapan singkat sekaligus pembuka itu serentak membuatku kaget. Setelah percakapan pembuka itu ditutup, kawanku merespon kekagetanku. Beliau bilang, “…yah sayang sekali sudah bertahun-tahun ada di Bandar Lampung (jadi mahasiswa Unila), tapi belum pernah sama sekali ke Pusda. Baru kali inilah pertama kalinya berkunjung.”

Memang ini bukan masalah fatal, semacam penyakit Ebola yang sedang mewabah seperti sekarang ini. Hoho Big No No … Tentu saja bukan! Hanya saja aku merasa mereka telah melewatkan kesempatan emas untuk menambah daftar tempat kunjungan menyenangkan.

Di sisi lain, tiba-tiba aku disergap rasa bahagia. Mengapa? Aku tidak pernah menyangka bergaul dengan kawan-kawan pustakawan akan semenyenangkan ini, hihihi ...

Kalau boleh curcol sebentar nih, dulu penulis bukan orang yang gemar membaca sebenarnya. Namun, pada suatu ketika seorang paman menceritakan kisah yang membuatku tak sabar lagi ingin menyelam dalam dunia baca.

Awalnya aku memang tak begitu merasa istimewa dengan hobi membaca yang baru dimulai. Tapi setelah jam terbang membaca semakin mengakasa, aku tahu ada sensasi yang tak bisa dibiaskan dengan frasa atau klausa.

Lantas, Allah di kemudian hari menemukanku dengan kawan-kawan penuntut Ilmu Perpustakaan. Sama seperti pengalaman membaca, awalnya biasa saja, namun seiring mengenal ilmu mereka aku menjadi terpukau dibuatnya.

Semangat mereka mencintai perpustakaan begitu menggelora sehingga meradiasi sanubari untuk tak mampu menampik kegemilangan perpustakaan. Bagi mereka, perpustkaan itu “… is the way to Jannah.” Tak heran mereka bisa membentang horizon cinta yang mencerahkan.

Sungguh, perpustakaan bisa kita hargai lebih mahal dari nilainya sekadar sebagai gedung penyimpanan buku. Pengelolaan perpustakaan yang baik dapat menjajikan kemajuan bagi bangsa. Belum percaya?

Seorang dosen dulu pernah menerangkan dalam kuliah Komunikasi Massa, “Negara adidaya bisa berdaya sebab pengelolaan informasi mereka yang cekatan.” Sementara pengelolaan informasi yang baik adalah esensi dari ilmu perpustakaan.

Di sudut lain, kawanku pernah bertanya-tanya, “Kenapa ya film-film produksi Hollywood banyak yang menggunakan setting perpustakaan?” Bisa menebaknya? Baiklah aku bantu menjawabnya dengan pernyataan dosenku. Wajar saja demikian, perpustakaan itu bisa dibilang sebagai simbol kedigdayaan mereka. Sebab perpustakaan itu pusat pengelolaan informasi mereka. Artinya pusat pengelolaan itu menjadi cermin kepandaian atau keteraturan ilmu pengetahuan mereka. 

Mengorganisasi informasi bukan perkara mudah dan sepele. Hal yang terorganisasi atau tertaur dengan izin Allah akan memberikan dampak yang baik. Ingat? Alam semesta ini tercipta secara terorganisir. Allah tidaklah menciptakan semesta ini kecuali dengan teratur. Keteraturan itu membiaskan kebaikan. Demikian halnya, ketika informasi diatur dengan baik, maka kebaikan (kemajuan) bisa kita dulang.

Nah, kembali ke kasus awal, bagi kalian yang belum sama sekali mengunjungi perpustakaan daerah (public library) kalian atau bahkan belum tahu, segeralah cari tahu dan mengunjunginya. Segera raih kesempatan emas untuk bisa berdendang riang dengan buku-buku ilmu.

Selanjutnya, in shaa Allah penulis ingin memperkenalkan My Public Library pada kalian ^^





No comments:

Post a Comment